Jumat, 08 Maret 2013

RAISA - BERSAMA

First time I heard this song, I have fallen in love. This song have plain lyric but it's meaningful. Not only that, Raisa is the one of my favorite singer..I like hear her music and very enjoy it..
This song not only dedicated for your BF or GF, but also all your lovely people
so guys..this is it the lyric..the meaningful lyric of BERSAMA :)

Dalam doa dalam nada
Ku persembahkan cintaku
Ku persembahkan anganku
*courtesy of LirikLaguIndonesia.Net
Dalam harap takkan hilang
Nada-nada terindah
Rasa-rasa terdalam
Mungkinkan dirimu merasa anganku
Tuhan sampaikan kita pada lembaran sama
Sejuknya hawaku bila di dekatmu
Ku ingin berada selalu bersama
Berikan semua restuMu, adakan lindungan
Izinkan kita melewati segala suka dan duka bersama
Jaga dia saat ku tak di sampingnya
Ku persembahkan cintaku
Rasa-rasa terdalam
Sejuknya hawaku bila di dekatmu
Ku ingin berada selalu bersama
Berikan semua restuMu, adakan lindungan
Izinkan kita melewati segala suka dan duka bersama
Jaga dia saat ku tak di sampingnya
Mungkinkan dirimu merasa anganku
Tuhan sampaikan kita pada lembaran sama
Sejuknya hawaku bila di dekatmu
Ku ingin berada selalu bersama
(berikan semua restuMu, adakan lindungan)
Izinkan kita melewati segala suka dan duka (bersama)
Jaga dia saat ku tak di sampingnya
Berikan semua restuMu, adakan lindungan
Izinkan kita melewati segala suka dan duka bersama
Jaga dia saat ku tak di sampingnya
Ku tak di sampingnya, ku tak di sampingnya

Minggu, 03 Maret 2013

MEANING

"Tau ga samanya kamu ama pager didepan kos? Sama-sama item, dingin, dan cuek. Selalu minta dibuka ga pernah ngebuka sendiri buat aku. Kayak kamu yang selalu minta diperhatiin tapi ga pernah merhatiin."

Sadness banget omongan kayak gitu. Yeah, tapi itu yang aku rasain sekarang. Entah apa aku yang terlalu drama, sampek-sampek masalah sepele dicurhatin ke blog. Tapi aku punya prinsip, sesuatu yang sepele lama-lama numpuk dan bisa jadi bukit masalah besar. Blog emang ga bisa menelepatikan perasaanku ke kamu, but at least I get a medication in my hospital. 

Sekarang kita ngomongin masalah 

p e r h a t i a n

perhatian itu bikin kita meaning -bearti-
Kenapa perhatian itu jadi berarti banget dalam suatu hubungan. The reason is just simple, "cause everyone need attention". Need loh ya, ga cuma pengen. Kita ga akan jatuh cinta kalo kita ga pernah merhatiin target kita yang akhirnya jadi pacar kita. Secuek apapun kamu, harusnya kamu bisa perhatian sama orang yang kamu sayang. Minimal ngasih apa yang dia kasih.

Aku sepakat sama paham yang menyatakan bahwa ga semua orang punya kepekaan yang bagus, jadi kamu harus ngomong apa yang kamu pengen kalo kamu mau orang yang kamu tuntut berubah. Tapi aku capek. Capek karena udah nyembuhin perasaan sebel. Dan yang aku inget ini ga pertama kalinya dan aku juga ga pernah ga protes sebelumnya.

Ini curhatanku, emang. Tapi semoga ini ga terjadi ke kalian. Kalian yang cowok atau yang cewek yang ngerasa kurang merhatiin pasangan, segera ubah. Minimal kasih apa yang dia kasih, tanyain apa yang dia tanyak, dan satu hal yang penting jangan mbales ngeluh kalo dia juga ngeluh (ngeluh dalam hal ini berarti sakit men). Kamu harus bisa jadi penghibur, meski kamu juga sakit, tapi percaya tiap orang punya waktunya sendiri-sendiri. Terlebih buat yang suka ngalah. Tapi sayangnya waktuku belum muncul juga T.T

Perhatian itu gedhe banget maknanya. Cewek ataupun cowok pasti ga bisa lepas dari hal itu. Tapi kita juga kudu paham, ga cuma pasangan kita yang butuh, keluarga, temen, atau dosen sekalipun. Perhatian itu banyak. Dan dia lahir lebih dulu dari cinta. Bukan karena cinta perhatian itu lahir, tapi karena perhatian cinta itu lahir.

Guys,
sore ini aku kesel banget, tapi ini rumah sakit bikin aku lega bisa ngetik. Meski aku gatau apa ini bermanfaat buat kalian yang sengaja baca ataupun cuma kesasar baca. Maap ya T_t
I need a friend

Jumat, 01 Maret 2013

1.3.13


Awal berkecimpung di organisasi adalah waktu SMA. Aku terobsesi menjadi seorang petugas upacara terlebih lagi pembawa bendera. Niat yang sudah aku kantongi membuatku rela latihan baris-berbaris di tengah lapangan dari siang hingga sore. Menjadi hitam, jelek, dan berdebu adalah pilihan yang sama sekali ga bikin nyesel. Karena dibalik itu semua, aku dapat sesuatu yang lebih. Pengalaman dan pembelajaran paskibra ternyata tidak terhenti pada aturan PBB, jauh kedalam mereka -para senior- yang sudah aku anggap seperti kakak sendiri mengajariku attitude yang ga akan pernah aku dapat di tempat lain. Adhek-adhek juniorku pun memberikan kesempatan untuk menerapkan apa yang sudah aku dapat sehingga pelajaran itu tercekat. 

Kecintaanku terhadap organisasi memberikan banyak manfaat dan aku meneruskannya pada saat kuliah. Masa yang (katanya) lebih menempaku atas kehidupan. Organisasiku berubah haluan, aku memilih kesenian yang jelas bertolak belakang dari masa SMAku. Aku mempunyai keluarga baru. Kakak dan adhek yang baru. Satu hal lagi aku temukan passion yang selama ini aku cari. 

Semua pengalaman itu membuat aku bersyukur, atas waktu dan energi yang diberikan Tuhan selama ini. Aku harap Dia tidak merasa aku menyia-nyiakan anugerahNya. Namun hidup adalah proses yang tidak akan habis termakan monster waktu. Justru hidup akan selalu menghadapkan kita pada suatu masalah. Masalah yang bisa kita anggap masalah atau kesempatan belajar. Tanggungjawab yang lebih pasti bisa diturunkan berbanding lurus dengan usia yang kita capai dan proses yang kita telan. Saat tanggungjawab itu kini muncul, aku masih berkata "nggak siap".

Rasanya seperti pembual besar yang mengecam pelatihan mental organisasi namun mengeyam ketidaksiapan berperan paling besar. Sampai detik ini (16:32) aku belum tau apa yang akan aku sampaikan dan dengan apa aku meyakinkan mereka bahwa aku bukan orang yang tepat. Hanya ada alasan untuk berkata bukan saya orangnya. Mungkin aku salah satu orang yang menganggap masalah itu masalah, bukan sebaliknya. I'm feeling so bad to get a responsibility. Entahlah, aku hanya ingin menunggu saat itu tiba. Tanpa ada jaminan apakah aku bisa menjalankannya dengan cerdas.

Dua jam lagi kurang lebih.
Tidak ada kalimat yang tersusun dengan benar.
Aku maju tanpa visi, peta, dan kutub.
Aku hanyalah seorang pengemis ilmu yang hanya ingin melengkapi,