Kamis, 28 Februari 2013

RECTOVERSO (yang tak terungkapkan)


Cinta yang tak terungkap
film omnibus dengan lima cerita.
film ini dibuka oleh gambar closep up dengan setting kamar Abang. Scene pertama tersebut merupakan cerita dari Malaikat juga Tahu. Abang (Lukman Sardi) adalah seorang pria autis. Dia menyukai Leia (Prisia Nasution) yang notabennya kos dirumahnya. Hans -adik Abang- datang dan menjalin hubungan dengan Leia. Hati Abang hancur. Cerita kedua Firasat bercerita tentang seorang gadis -Senja- yang bergabung dalam sebuah club bernama Firasat. Suatu ketika dia mempunyai firasat buruk dan dia mengira hal itu pertanda bahwa sebuah kejadian buruk akan menimpa orang yang dia sukai. Tanpa sempat keduanya menyatakan cinta, Roda sepeda senja berputar tanpa pengendaranya. Acha dan Indra Birowo beradu akting dalam cerita Cinta dalam Gelas, dua sahabat yang sangat dekat, Amanda dan Regie. Amanda seorang wanita cantik yang sering di khianati pacarnya. Regia sebagai sahabat baik sekaligus tempat curhat, dia selalu ada saat Amanda membutuhkan. Bahkan waktu Amanda sakit Regie segera datang ke apartemennya dengan segelas air putih. Keduanya selalu bersama tanpa menyadari perasaan masing-masing.  Cicak-cicak di Dinding merupakan binatang favorit Taja, seorang seniman lukis yang jatuh cinta pada seorang wanita -Saras- yang ternyata merupakan calon istri sahabat karibnya. Dia mengungkapkan kesetiaannya dengan kado pernikahan berupa lukisan cicak untuk Saras dan Abang, sahabat karibnya. Cerita terakhir dari sekumpulan backpacker empat laki-laki. Al, perempuan yang selalu mengamati mereka. Al menaruh perhatian pada salah seorang dari mereka, namun Al hanya bisa melihat punggungnya tanpa tau apa warna bola matanya. Kesempatan mereka bertemu dan berbincang tiba, dan Al sudah cukup puas hanya dengan melihat matanya karena dia tau warna matanya hanzel. Al mengungkapkan perasaannya hanya dengan Isyarat.


Lima cerita tersebut mengalir dengan visi yang sama, membuat penonton merasakan cinta yang tak terungkap. Cinta yang dekat sebenarnya tapi tidak bisa mereka miliki secara utuh. Kelima sutradra perempuan dalam film ini ikut tampil sebagai cameo dan mereka cantik. Secantik warna sinematografi yang disuguhkan.

Peran Abang hidup dari akting seorang Lukman Sardi. Dramatis dan Realistis. Pemeran yang lain juga menjalankan kerjanya dengan bagus. Aktor dan Aktris terlihat sangat diperhitungkan. Kebanyakan mereka para pemain yang sudah tidak asing di layar bioskop, bahkan termasuk cameonya. Film ini terkesan berkelas meski ceritanya dan endingnya sesimple ini. Durasi kurang lebih dua jam dan sama sekali tidak terasa lama.
Soundtrack film juga musik-musik mellow yang membuat penonton merasakan romantisnya dan sekaligus berdukanya. Suara Gleen Fredly di scene-scene terakhir membuat saya pribadi meleleh. Awesome.

Dibalik merdunya, setiap karya pasti juga punya kelemahan. Namun itulah proses yang patut kita hargai dan apresiasi. Kita tidak akan bisa bikin karya yang bagus tanpa bantuan karya yang kurang bagus.

RECTOVERSO hadir dengan penyelesaian konflik yang menggantung. Menggantungkan perasaan penonton serta masing-masing peran didalamnya. Karakter-karakter unik dalam film ini seakan lenyap dalam akhir cerita yang entah bagaimana. Pesan yang tersampaikan pada penonton hanya berupa kesan. Kesan betapa hancurnya hati Abang, Taja, dan tokoh utama dalam setiap cerita. Konflik datar dalam cerita Hanya Isyarat dan Cinta dalam Gelas juga sangat disayangkan. Jika kita bandingkan dengan Jakarta Mahgrib film ini ada di dua tingkat dibawahnya, menurut saya.

Terlepas dari itu semua, RECTOVERSO menambah kumpulan film omnibus Indonesia yang layak dan tidak terlalu 'mengeluhkan'.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar