Minggu, 25 September 2011

Kritik Diri I

                 Fashion tak ada hentinya meracuni pola kehidupan kita. Fashion hadir dalam berbagai bentuk dan menarik passion khalayak umum dengan cepat. Kemajuan teknologi serta komunikasi yang begitu pesat merupakan media yang amat berperan bagi kebertahanan fashion di dunia. Bukan hal yang buruk memang, namun bisa tidak baik apabila ditempatkan pada tempat yang salah. Remaja yang labil cenderung mengikuti trend yang berlaku tanpa memperdulikan dimana dia berada. Tentu ini akan menjadi masalah karena kita akan menjadi pribadi yang tidak mampu menempatkan diri, iya ga?. Kampus yang merupakan tempat belajar mengajar sering kali menjadi tempat ajang memperlihatkan baju-baju lucu nan modis, sekaligus ajang lomba kecantikan. Coba tengok pola mahasiswa-mahasiswi yang sering kita temui. kalau hal itu tidak mempengaruhi niat mereka dalam belajar tentu tidak masalah, namun kebiasaan seperti itu bisa menimbulkan masalah sosial. contoh kecil, mahasiswi takut paakiannya di ejek temannya karena sudah ketinggalan jaman. Itu adalah masalah sepele yang seharusnya tidak mengganggu kuliah. Tak terkecuali fashion dalam berjilbab. Saat ini jilbab hadir lebih memukau sehingga kaum hawa lebih bersemangat mempercantik diri dengan berjilbab. Fashion pun berperan meningkatkan jumlah perempuan muslim yang berjilbab. Tapi yang perlu digaris bawahi adalah, jangan sampai niat kita mengenakan jilbab hanyalah uintuk mnegikuti trend. Fashion hanya membantu meningkatkan semangat kita, agar kita -para wanita muslim- lebih bisa menegakkan kepala dan percaya diri. Berjilbab adalah langkah awal mencapai kesempurnaan bagi wanita muslim. Berbusana layak merupakan langkah awal menjalani kesuksesan bagi kita semua. Sekali lagi fashion yang bergelimang wajib lebih diperhatikan agar kita selalu pantas berada dimana saja. Niat baik pasti mendapat restu Tuhan. 

So guys, the important thing that make you really beauty is your confidence.

Senin, 19 September 2011

telaga inspirasi

memasuki semester tiga, aktivitasku berhamburan. mendadak semua menjadi dimajukan. sampai aku bingung menyelesaikan yang mana. apalagi kuliahku merengek butuh perhatian ekgtra setelah IP jeblok ke 2,6. semester tiga aku bertekad mengagetkan semuanya dengan nilai yang naik. tapi ternyata semester tiga menuntutku lebih banyak pula berorganisasi. aku pasti bisa. itu slogan andalanku.

kuliah bukan hanya tentang akademik memang. kuliah juga mempelajari kehidupan. aku ingin seperti ikal dan arai yang merasakan sari pati kehidupan. mereka sungguh luar biasa. Tuhan memberi kesempatan mereka berkuliah di Sorbonne dan merasakan petualangan berkeliling Eropa-Afrika dengan jalan tak terduga. memang hidup akan selalu menyenangkan untuk orang-orang pemberani yang berhasil menemukan jati diri.

sementara aku hanya termenung mengagumi mereka, mengapa tak ku coba melakukan hal gila seperti mereka. aku diam. terlalu banyak kunci ditanganku. aku gatau harus buka yang mana. aku bimbang. tapi jati diriku terus ku cari. hidup selalu membantu orang yang benar-benanr berusaha, bukan?

ikal dan arai adalah telaga inspirasiku.