Minggu, 28 Oktober 2012

Meminta Belas Ampunan

Tuhanku yang Maha besar, apa kabar Kau di singgasanaMu sekarang?singgasana yang seluas jagat raya, terbentang sepanjang galaksi bahkan lebih dari itu. Dan aku hanyalah sebutir debu di padang pasir, hanyalah sebulir buih di samudra pasifik atau samudra mana saja yang lebih besar dari itu. Bolehkan aku meminta dilahirkan kembali?

dilahirkan kembali sebagai insan yang belum mengerti apapun tentang hidup, aku ingin mengisi kanvasku dengan warna yang lebih menarik dan lebih patuh. Hidupku memang baru sembilan belas tahun tapi aku sudah tak nyaman dengan isi hati dan kepalaku saat ini Tuhan. Entahlah. Tuhanku yang Maha Pengampun, maaf..maaf jika Kau harus punya hamba yang tidak bersyukur sepertiku, terlebih hamba yang mudah terseret kesalahan yang sama..maaf. Aku terlalu dimanjakan oleh firmanMu dimana Kau tidak akan mengampuni dosa hambamu kecuali bagi mereka yang bertobat. Aku terlalu dihujani kesenangan akan usia yang masih engkau berikan, hingga perasaan taubat itu tertunda entah sampai kapan. Aku ingin terlahir kembali dengan pengetahuan hanya tentangMu saja Tuhan setelah itu akan ku tambah dengan ilmu-ilmu untuk memperbesar agamaMu, tidak seperti sekarang.

sungguh aku merasa aku ga bisa lepas dari keruhnya batin dan ragaku.

aku ingin terlahir kembali sebagai perempuan yang biasa saja.

ya aku tau itu ga mungkin Kau kabulkan Tuhan. Tapi beri aku jawab apa aku masih bisa mendapat ampunan?meski kanvasku kini berbentuk abstrak dengan warna-warna gelap. Maaf Tuhan sungguh aku mohon ampun atas segala dosa yang kebanyakan tersengaja. Mohon ingatkan hambaMu yang terlampau khilaf ini untuk selalu mengingat Sang Penciptanya dan yang telah melahirkan serta merawatnya (kedua orangtua-red).

Aku akan berubah Tuhan menjadi insan yang lebih terhormat di antara insan lainnya, tapi tetap kecil dibandingMu. Insan yang cukup disegani diantara sesamanya tapi selalu tunduk dalam aturanMu. Insan yang tidak pernah takut menghadapi sesamanya dan sesuatu di dunia, tapi selalu takut dan menangis jika sekali saja mengkhianatiMu. Maaf yaTuhan sang pemilik alam raya, saat ini juga hamba sadar dan berniat merubah segalanya. Karena batin ini sudah tak kuat melakukan apapun di dunia, sudah tak senada. mohon bimbinganMu ya Tuhan, Engkau ada dimana-dimana bahkan meski hamba membaca tulisan ini dalam hati, namun hamba ingin semua ciptaanMu yang membaca tulisan ini akan membantu hamba kembali padaMu. Pada keesaanMu terlebih bila Kau kirimkan seorang malaikat yang menuntun hamba, hamba sangat bersyukur.

Terimakasih atas waktu dan energi yang Engkau karuniakan Tuhan. Hamba butuh itu untuk terus menerus menyadarkan diri hamba akan Ke-ada-anMu.