Sabtu, 27 Juli 2013

senja, mengapa tidak indah lagi sekarang?

semakin hari, semakin biasa
seseorang yang baru berpisah, rela menghampiri demi menciptakan moment bertemu
bertatap muka
mereka tertawa bersama
seolah baru pertama kali mereka tertawa bersama

itu terjadi setelah dua minggu jarak mereka jauh

berbeda sekali
dengan yang semakin hari, semakin biasa
moment bersama dianggap sebagai takdir
kalau ada disyukuri
kalau ga ada, ditunggu

emosi bertemu tidak ketemu

gairah rasanya tenggelam
termakan waktu
termakan hal yang sudah dianggap sebagai kebiasaan dan bukan masalah
besar

herannya
teman lama masih menyapa dan ingin melakukan sesuatu bersama
berbeda sekali
dengan yang semakin hari, semakin biasa

yang bersikap dan mengajarkan kesabaran
kesabaran itu berbuah menjadi kecewa yang hanya berteriak di ujung bibir
kelu dan
enggan keluar

memaksa itu senjata
atau dengan kata lain topeng
yang mau menang sendiri

pengen itu kutukan
atau bisa jadi satu-satunya hal
yang harus diterima

Minggu, 28 April 2013

21:14 miss you

Aku ingin menyapa seseorang,
Dengan tawa yang tak bisa aku sembunyikan ketika melihatnya.
Aku ingin berbincang-bincang dengan seseorang,
Tidak hanya lewat bulan yang selama ini membuat kita merasa dekat karena menatapnya bersamaan.




Aku ingin tanganku merasakan tangannya,
Aku ingin suaraku berbisik pada telinganya,


Rindu itu anugrah
Dia yang membuatku paham akan pentingnya bertemu dan menemani
dan kita



Dream...


Jumat, 08 Maret 2013

RAISA - BERSAMA

First time I heard this song, I have fallen in love. This song have plain lyric but it's meaningful. Not only that, Raisa is the one of my favorite singer..I like hear her music and very enjoy it..
This song not only dedicated for your BF or GF, but also all your lovely people
so guys..this is it the lyric..the meaningful lyric of BERSAMA :)

Dalam doa dalam nada
Ku persembahkan cintaku
Ku persembahkan anganku
*courtesy of LirikLaguIndonesia.Net
Dalam harap takkan hilang
Nada-nada terindah
Rasa-rasa terdalam
Mungkinkan dirimu merasa anganku
Tuhan sampaikan kita pada lembaran sama
Sejuknya hawaku bila di dekatmu
Ku ingin berada selalu bersama
Berikan semua restuMu, adakan lindungan
Izinkan kita melewati segala suka dan duka bersama
Jaga dia saat ku tak di sampingnya
Ku persembahkan cintaku
Rasa-rasa terdalam
Sejuknya hawaku bila di dekatmu
Ku ingin berada selalu bersama
Berikan semua restuMu, adakan lindungan
Izinkan kita melewati segala suka dan duka bersama
Jaga dia saat ku tak di sampingnya
Mungkinkan dirimu merasa anganku
Tuhan sampaikan kita pada lembaran sama
Sejuknya hawaku bila di dekatmu
Ku ingin berada selalu bersama
(berikan semua restuMu, adakan lindungan)
Izinkan kita melewati segala suka dan duka (bersama)
Jaga dia saat ku tak di sampingnya
Berikan semua restuMu, adakan lindungan
Izinkan kita melewati segala suka dan duka bersama
Jaga dia saat ku tak di sampingnya
Ku tak di sampingnya, ku tak di sampingnya

Minggu, 03 Maret 2013

MEANING

"Tau ga samanya kamu ama pager didepan kos? Sama-sama item, dingin, dan cuek. Selalu minta dibuka ga pernah ngebuka sendiri buat aku. Kayak kamu yang selalu minta diperhatiin tapi ga pernah merhatiin."

Sadness banget omongan kayak gitu. Yeah, tapi itu yang aku rasain sekarang. Entah apa aku yang terlalu drama, sampek-sampek masalah sepele dicurhatin ke blog. Tapi aku punya prinsip, sesuatu yang sepele lama-lama numpuk dan bisa jadi bukit masalah besar. Blog emang ga bisa menelepatikan perasaanku ke kamu, but at least I get a medication in my hospital. 

Sekarang kita ngomongin masalah 

p e r h a t i a n

perhatian itu bikin kita meaning -bearti-
Kenapa perhatian itu jadi berarti banget dalam suatu hubungan. The reason is just simple, "cause everyone need attention". Need loh ya, ga cuma pengen. Kita ga akan jatuh cinta kalo kita ga pernah merhatiin target kita yang akhirnya jadi pacar kita. Secuek apapun kamu, harusnya kamu bisa perhatian sama orang yang kamu sayang. Minimal ngasih apa yang dia kasih.

Aku sepakat sama paham yang menyatakan bahwa ga semua orang punya kepekaan yang bagus, jadi kamu harus ngomong apa yang kamu pengen kalo kamu mau orang yang kamu tuntut berubah. Tapi aku capek. Capek karena udah nyembuhin perasaan sebel. Dan yang aku inget ini ga pertama kalinya dan aku juga ga pernah ga protes sebelumnya.

Ini curhatanku, emang. Tapi semoga ini ga terjadi ke kalian. Kalian yang cowok atau yang cewek yang ngerasa kurang merhatiin pasangan, segera ubah. Minimal kasih apa yang dia kasih, tanyain apa yang dia tanyak, dan satu hal yang penting jangan mbales ngeluh kalo dia juga ngeluh (ngeluh dalam hal ini berarti sakit men). Kamu harus bisa jadi penghibur, meski kamu juga sakit, tapi percaya tiap orang punya waktunya sendiri-sendiri. Terlebih buat yang suka ngalah. Tapi sayangnya waktuku belum muncul juga T.T

Perhatian itu gedhe banget maknanya. Cewek ataupun cowok pasti ga bisa lepas dari hal itu. Tapi kita juga kudu paham, ga cuma pasangan kita yang butuh, keluarga, temen, atau dosen sekalipun. Perhatian itu banyak. Dan dia lahir lebih dulu dari cinta. Bukan karena cinta perhatian itu lahir, tapi karena perhatian cinta itu lahir.

Guys,
sore ini aku kesel banget, tapi ini rumah sakit bikin aku lega bisa ngetik. Meski aku gatau apa ini bermanfaat buat kalian yang sengaja baca ataupun cuma kesasar baca. Maap ya T_t
I need a friend

Jumat, 01 Maret 2013

1.3.13


Awal berkecimpung di organisasi adalah waktu SMA. Aku terobsesi menjadi seorang petugas upacara terlebih lagi pembawa bendera. Niat yang sudah aku kantongi membuatku rela latihan baris-berbaris di tengah lapangan dari siang hingga sore. Menjadi hitam, jelek, dan berdebu adalah pilihan yang sama sekali ga bikin nyesel. Karena dibalik itu semua, aku dapat sesuatu yang lebih. Pengalaman dan pembelajaran paskibra ternyata tidak terhenti pada aturan PBB, jauh kedalam mereka -para senior- yang sudah aku anggap seperti kakak sendiri mengajariku attitude yang ga akan pernah aku dapat di tempat lain. Adhek-adhek juniorku pun memberikan kesempatan untuk menerapkan apa yang sudah aku dapat sehingga pelajaran itu tercekat. 

Kecintaanku terhadap organisasi memberikan banyak manfaat dan aku meneruskannya pada saat kuliah. Masa yang (katanya) lebih menempaku atas kehidupan. Organisasiku berubah haluan, aku memilih kesenian yang jelas bertolak belakang dari masa SMAku. Aku mempunyai keluarga baru. Kakak dan adhek yang baru. Satu hal lagi aku temukan passion yang selama ini aku cari. 

Semua pengalaman itu membuat aku bersyukur, atas waktu dan energi yang diberikan Tuhan selama ini. Aku harap Dia tidak merasa aku menyia-nyiakan anugerahNya. Namun hidup adalah proses yang tidak akan habis termakan monster waktu. Justru hidup akan selalu menghadapkan kita pada suatu masalah. Masalah yang bisa kita anggap masalah atau kesempatan belajar. Tanggungjawab yang lebih pasti bisa diturunkan berbanding lurus dengan usia yang kita capai dan proses yang kita telan. Saat tanggungjawab itu kini muncul, aku masih berkata "nggak siap".

Rasanya seperti pembual besar yang mengecam pelatihan mental organisasi namun mengeyam ketidaksiapan berperan paling besar. Sampai detik ini (16:32) aku belum tau apa yang akan aku sampaikan dan dengan apa aku meyakinkan mereka bahwa aku bukan orang yang tepat. Hanya ada alasan untuk berkata bukan saya orangnya. Mungkin aku salah satu orang yang menganggap masalah itu masalah, bukan sebaliknya. I'm feeling so bad to get a responsibility. Entahlah, aku hanya ingin menunggu saat itu tiba. Tanpa ada jaminan apakah aku bisa menjalankannya dengan cerdas.

Dua jam lagi kurang lebih.
Tidak ada kalimat yang tersusun dengan benar.
Aku maju tanpa visi, peta, dan kutub.
Aku hanyalah seorang pengemis ilmu yang hanya ingin melengkapi, 

Kamis, 28 Februari 2013

HABIBI & AINUN



Poster Film Habibie&Ainun

Temen-temen sekitar saya pasti tau kenapa saya ngebet banget nonton film ini dari beberapa bulan yang lalu sejak saya tau dari (ehem) pacar saya kalo film ini dalam proses penggarapan (hhe). Dua orang laki-laki yang jadi magnet dalam film ini (yap) Reza Rahadian dan Bachrudin Jusuf Habibie. Keduanya benar-benar magnet yang mengagumkan bagi saya bahkan sampe detik ini. Tulisan ini saya anggap bukan kritik tapi inilah reaksi dari seorang yang suka nonton film setelah ngeliat film yang dia tunggu-tunggu.Berikut sinopsis film yang diproduseri MD Pictures ini.

Habibie & Ainun bercerita tentang perjalanan cinta antara Mantan Presiden ketiga RI, Pak habibie dengan istri tercintanya Bu Ainun. Di adaptasi dari sebuah buku karya Pak Habibie sendiri, film ini bercerita romantis. Habibie yang biasa di sapa Rudi (Reza) bertemu dengan Ainun (Bunga) saat dia kembali dari Jerman karena mengidap penyakit Tuberkulosis. Dari pertemuan pertama mereka langsung terpikat satu sama lain. Perjuangan Rudi mendapatkan Ainun jadi terasa mudah meski dulunya Rudi belum menjadi seseorang yang sukses. Akhirnya Rudi melamar Ainun di dalam becak dan 12 Mei mereka menikah. Ainun meninggalkan profesinya sebagai dokter demi menemani Rudi ke Jerman. Mereka berdua hidup disana selama beberapa tahun. Hidup mereka tidak penuh harta. Namun tidak ada satupun keluhan yang keluar dari mereka berdua. Mereka memperlihatkan berumah tangga yang baik. Istri yang selalu mendukung suaminya, menjalani hidup dengan tegar, dan selalu bahagia dengan apapun yang suaminya berikan. Serta suami yang selalu ingin memberi yang terbaik untuk sang istri. Mereka berdua benar-benar memiliki cinta yang sejati. Kesulitan itu berakhir setelah Rudi berhasil dengan penemuannya yang diterapkan pada kereta api modern. Kehidupan mereka pun makmur. Hingga suatu saat Indonesia memanggil Rudi yang memaksanya meninggalkan Ainun dan kedua anak mereka di Jerman. Karir Rudi Habibie semakin menajak sampai akhirnya dia bisa membuat pesawat terbang (baca: truk terbang). Kesuksesan yang lain datang begitu pula dengan gangguan-gangguannya. Namun Habibie punya istri yang hebat dibelakangnya. Akhir film ini tentu sudah diketahui seluruh penonton. Ainun meninggal akibat Kanker Ovarium stadium 3 yang telah lama ia sembunyikan dari Rudi, suaminya.


Waktu Ainun menjalani pengobatan kanker di Jerman


Romansa cinta yang sarat akan keterikatan emosi. Awalnya saya ragu abang saya (baca: Reza Rahadian-hhe-) disandingkan bersama Bunga Citra Lestari, namun setelah nonton film ini keraguan itu hilang. Bunga Citra Lestari menurut saya membawakan sosok Bu Ainun dengan cukup bagus dan ga mengecewakan. Dia hadir sebagai sosok istri sekaligus ibu negara yang kuat dan mencintai suaminya. Namun ada beberapa yang terlalu berlebihan misal waktu marahnya Ainun ketika Habibie tidak mau istirahat. Reza Rahadian berhasil menunjukkan citranya sebagi Aktor Terbaik, dia membawakan peran Pak Habibie dengan sangat sangat sangat sangat sangat bagus tanpa celah. Gestur tubuhnya, cara berbicaranya, cara tertawanya, caranya bersikap, berjalan, semuanya begitu mirip dan menghadirkan sosok Pak Habibie ditengah gedung bioskop. Waktu dia menangis itu airmata yang tidak dibuat-buat. Menangisi pesawatnya, menangisi kepergian bu Ainun, semuanya berhasil mengharu birukan dan membengkakkan mata penonton. Begitu pula dengan pemain-pemain pendukung yang tak tampil sia-sia, mereka turut memberikan warna sehingga film ini tak membosankan.

Faozan Rizal berhasil mengeksekusi film ini menjadi drama romantis yang menyejukkan. Ginatri S. Noer dan Ifan Adriansyah Ismail sebagai penulis skenario pun menyampaikan cerita cinta yang penuh konfilk sederhana namun mengalir realistis. Di dukung dengan penataan artistik yang membuat kita kenal Indonesia jaman dahulu. Film ini mengalir dengan nyaman.

Bumbu yang agak tidak menyedapkan dalam film ini adalah Iklan. Baru kali ini saya nonton film dengan iklan sebanyak itu. Promosinya pun tak sebatas lewat, beberapa dialog menyuarakan iklan tersebut secara tersirat. Selain itu Make-up yang tidak konsisten. Waktu yang berlalu beberapa puluh tahun tidak begitu memperlihatkan perubahan wajah kedua pemeran utama. Bu Ainun pada beberapa acara kenegaraan kadang terlihat tua kadang pula terlihat masih muda. Wardrobe pun begitu, salah satu anak Habibie saya perhatikan memakai jaket yang sama dibeberapa scene yang berselang hari.

Namun saya salut dengan dokumentasi beritanya. Ketika penerbangan pertama pesawat (lupa angkanya hhe) yang diciptakan Habibie dan anak-anak Indonesia yang dihadiri presiden Soeharto serta dokumentasi-dokumentasi tragedi-tragedi yang berlangsung saat itu. Selain itu lokasi dan properti syuting yang menyerupai aslinya, menambah kesan wah pada film ini.

Eksplorasi sinematografi kurang maksimal, terlebih ketika adegan Habibie berjalan di salju yang lebat. Kalau menurut pacar saya pemajangan foto Reza Rahadian di samping foto Pak Soerharto itu pun menganggu (hhe, tapi scene itu bikin ketawa). Menurt saya pun begitu, karena sebelumnya tokoh pak Harto sudah diperankan oleh orang lain kenapa bukan foto orang itu saja yang dipajang. Dan scene terakhir memperlihatkan Pak Habibie asli yang mengunjungi makaM Bu Ainun (abang Rezanya ga dikeliatin).

Sang sutradara yang biasa dikenal sebagai sinematografi film Tendangan dari Langit dan Perahu kertas ini pun, cukup bagus mengawali debut pertamanya sebagai sutradara. Film Habibie & Ainun laku keras dan menyita perhatian penonton Indonesia. Film Indonesia rasanya tak terpuruk karena dicintai bangsanya sendiri. Over all, Habibie & Ainun menghadirkan drama cinta romantis yang dirindukan. Dewasa namun tak dewasa, penuh sikap dan emosi intelektual.


romansa cinta Habibie&Ainun


Sebenernya kalo kita jeli, kita sebagai penonton bisa mengambil hal lain dalam film tersebut. Inspirasi untuk mencintai bangsa, pengalaman dalam kegagalan, kegigihan dan ketekunan dalam mengarungi hidup serta sikap seorang negarawan pun tampak. Hal itu diperlihatkan secara nyata dari dua pemeran utama film ini. Habibie & Ainun bukan sekedar cuplikan, meski itu kisah 48 tahuan lebih yang dirangkum dalam kurang lebih 120 menit. Bukan sekedar keindahan yang digaungkan komersial. Film itu menggugah kita, menilik kembali sejarah dan membangunnya kembali. Jadilah bangsa yang percaya diri, tidak menjatuhkan martabat dan harga diri didepan bangsa lain. Semoga film Indonesia terus belajar menjadi lebih baik. Semoga lahir Habibie-Habibie kecil sebagai negarawan yang mengabdi tulus pada pertiwi yang rindu kepatuhan anaknya.

RECTOVERSO (yang tak terungkapkan)


Cinta yang tak terungkap
film omnibus dengan lima cerita.
film ini dibuka oleh gambar closep up dengan setting kamar Abang. Scene pertama tersebut merupakan cerita dari Malaikat juga Tahu. Abang (Lukman Sardi) adalah seorang pria autis. Dia menyukai Leia (Prisia Nasution) yang notabennya kos dirumahnya. Hans -adik Abang- datang dan menjalin hubungan dengan Leia. Hati Abang hancur. Cerita kedua Firasat bercerita tentang seorang gadis -Senja- yang bergabung dalam sebuah club bernama Firasat. Suatu ketika dia mempunyai firasat buruk dan dia mengira hal itu pertanda bahwa sebuah kejadian buruk akan menimpa orang yang dia sukai. Tanpa sempat keduanya menyatakan cinta, Roda sepeda senja berputar tanpa pengendaranya. Acha dan Indra Birowo beradu akting dalam cerita Cinta dalam Gelas, dua sahabat yang sangat dekat, Amanda dan Regie. Amanda seorang wanita cantik yang sering di khianati pacarnya. Regia sebagai sahabat baik sekaligus tempat curhat, dia selalu ada saat Amanda membutuhkan. Bahkan waktu Amanda sakit Regie segera datang ke apartemennya dengan segelas air putih. Keduanya selalu bersama tanpa menyadari perasaan masing-masing.  Cicak-cicak di Dinding merupakan binatang favorit Taja, seorang seniman lukis yang jatuh cinta pada seorang wanita -Saras- yang ternyata merupakan calon istri sahabat karibnya. Dia mengungkapkan kesetiaannya dengan kado pernikahan berupa lukisan cicak untuk Saras dan Abang, sahabat karibnya. Cerita terakhir dari sekumpulan backpacker empat laki-laki. Al, perempuan yang selalu mengamati mereka. Al menaruh perhatian pada salah seorang dari mereka, namun Al hanya bisa melihat punggungnya tanpa tau apa warna bola matanya. Kesempatan mereka bertemu dan berbincang tiba, dan Al sudah cukup puas hanya dengan melihat matanya karena dia tau warna matanya hanzel. Al mengungkapkan perasaannya hanya dengan Isyarat.


Lima cerita tersebut mengalir dengan visi yang sama, membuat penonton merasakan cinta yang tak terungkap. Cinta yang dekat sebenarnya tapi tidak bisa mereka miliki secara utuh. Kelima sutradra perempuan dalam film ini ikut tampil sebagai cameo dan mereka cantik. Secantik warna sinematografi yang disuguhkan.

Peran Abang hidup dari akting seorang Lukman Sardi. Dramatis dan Realistis. Pemeran yang lain juga menjalankan kerjanya dengan bagus. Aktor dan Aktris terlihat sangat diperhitungkan. Kebanyakan mereka para pemain yang sudah tidak asing di layar bioskop, bahkan termasuk cameonya. Film ini terkesan berkelas meski ceritanya dan endingnya sesimple ini. Durasi kurang lebih dua jam dan sama sekali tidak terasa lama.
Soundtrack film juga musik-musik mellow yang membuat penonton merasakan romantisnya dan sekaligus berdukanya. Suara Gleen Fredly di scene-scene terakhir membuat saya pribadi meleleh. Awesome.

Dibalik merdunya, setiap karya pasti juga punya kelemahan. Namun itulah proses yang patut kita hargai dan apresiasi. Kita tidak akan bisa bikin karya yang bagus tanpa bantuan karya yang kurang bagus.

RECTOVERSO hadir dengan penyelesaian konflik yang menggantung. Menggantungkan perasaan penonton serta masing-masing peran didalamnya. Karakter-karakter unik dalam film ini seakan lenyap dalam akhir cerita yang entah bagaimana. Pesan yang tersampaikan pada penonton hanya berupa kesan. Kesan betapa hancurnya hati Abang, Taja, dan tokoh utama dalam setiap cerita. Konflik datar dalam cerita Hanya Isyarat dan Cinta dalam Gelas juga sangat disayangkan. Jika kita bandingkan dengan Jakarta Mahgrib film ini ada di dua tingkat dibawahnya, menurut saya.

Terlepas dari itu semua, RECTOVERSO menambah kumpulan film omnibus Indonesia yang layak dan tidak terlalu 'mengeluhkan'.

Sabtu, 15 Desember 2012

0:19

Efek tidur sore lama banget, jam segini mataku masih belum lelah bermain. Sebenarnya aku sudah ingin tidur. Seperti orang-orang yang pasti sudah nyaman dengan bantal guling mereka. Capek jadi orang yang selalu menunggu. Rasa itu hinggap lagi atau dari dulu sebenernya dia emang ga hilang. Perasaan ditinggalkan dan dibiarkan menunggu. Ya aku tau dia lelah ketambahan lagi ternyata sakit, aku yang aneh karena marah sama orang yang buuth istirahat. Aku yang salah karena berharap ditemani sama orang sakit. Aku yang salah karena ingin paham meski aku diam. 

Aku punya beribu alasan untuk membenarkan alasan marahku. Tapi juga beribu sanggahan melibas emosiku, egoisku, dan aku akhirnya menyerah. Ini ga cuma sekali dan aku tetap bodoh. 

Aku sering melakukan hal-hal yang tidak dia tahu. Dan itu aneh. Aku kesal kalo keinginanku ga terwujud dan akhirnya menangis sendiri sampe capek cuma gara-gara ditinggal tidur. Sepele. Aku udah mencoba memperbaiki. Sudah sangat sering tapi aku terlalu kesepian. Aku terperangkap dalam rindu. Aku terjebak oleh perasaan yang aku buat sendiri, kenapa. Kamu saja ga pernah merasakan kayak gini kan. 

Dan sekarang aku pengen tidur, aku pengen kayak dia. Aku pengen jadi orang yang ditunggu, bukan selalu menunggu.