Sabtu, 08 September 2012

What's Happy called?

Bahagia banyak diimpikan dengan mampu melewati batas cukup dalam hidup. Bahagia dikondisikan dengan mengarungi beragam dimensi pelosok dunia. Bahagia tersaring oleh ketidakmalasan bekerja termasuk menghalalkan segala cara. Bahagia .....satu kata yang mengundang tawa dan seulas senyum.

Konsep bahagia terumuskan dalam teorema-teorema manusia dan hasilnya pun beragam. Saya pun ga punya cukup alasan mengapa harus nulis tentang bahagia, padahal saat nulis ini saya ga ngerasa bahagia -biasa saja- -galau malah hhe-.

Bahagia
bukan ketika temen-temen kamu dateng dengan tumpukan kado,
bukan juga dengan sederetan ucapan selamat ulang tahun di wall atau twitter,
melainkan sms meski hanya happy birthday
melainkan ketika temen-temen kamu dateng dengan satu nyala lilin di atas tumpukan biskuit

Bahagia
bukan ketika mama papa tiba-tiba nyodorin kamera DSLR didepan kita,
melainkan ketika mama papa menonton tv dan duduk di kanan-kiri kita

Bahagia
bukan ketika orang lain mengganggap kita cantik,
melainkan ketika orang lain mampu tersenyum tulus ketika kita menyapa

Bahagia
bukan ketika kita punya pacar baru
melainkan ketika kuliah kita berjalan sesuai alur

Bahagia
bukan ketika kita ditakuti orang lain
melainkan ketika kita menghargai orang lain dan orang itu menghargai kita

Bahagia
bukan ketika kencan menikmati senja pantai atau selimut kabut pegunungan
melainkan ketika kita makan bersama dan kamu menatapku

Bahagia
bukan ketika kita menerima banyak dari orang-orang
melainkan memberi manfaat untuk banyak orang