Sabtu, 15 Desember 2012

0:19

Efek tidur sore lama banget, jam segini mataku masih belum lelah bermain. Sebenarnya aku sudah ingin tidur. Seperti orang-orang yang pasti sudah nyaman dengan bantal guling mereka. Capek jadi orang yang selalu menunggu. Rasa itu hinggap lagi atau dari dulu sebenernya dia emang ga hilang. Perasaan ditinggalkan dan dibiarkan menunggu. Ya aku tau dia lelah ketambahan lagi ternyata sakit, aku yang aneh karena marah sama orang yang buuth istirahat. Aku yang salah karena berharap ditemani sama orang sakit. Aku yang salah karena ingin paham meski aku diam. 

Aku punya beribu alasan untuk membenarkan alasan marahku. Tapi juga beribu sanggahan melibas emosiku, egoisku, dan aku akhirnya menyerah. Ini ga cuma sekali dan aku tetap bodoh. 

Aku sering melakukan hal-hal yang tidak dia tahu. Dan itu aneh. Aku kesal kalo keinginanku ga terwujud dan akhirnya menangis sendiri sampe capek cuma gara-gara ditinggal tidur. Sepele. Aku udah mencoba memperbaiki. Sudah sangat sering tapi aku terlalu kesepian. Aku terperangkap dalam rindu. Aku terjebak oleh perasaan yang aku buat sendiri, kenapa. Kamu saja ga pernah merasakan kayak gini kan. 

Dan sekarang aku pengen tidur, aku pengen kayak dia. Aku pengen jadi orang yang ditunggu, bukan selalu menunggu.