Senin, 24 Oktober 2011

9

ini 24 yang ke sembilan kali. Dan setiap tanggal 24 sejak Januari 'dia' selalu punya cara merayakannya.
Kali ini biar aku pamerkan caranya yang ke-9

241011 03:00:42 am
ketika diawal pertemuan yang aku tau kamu adalah perempuan misterius dan mempunyai magnet yang kuat untuk menarik laki2 #tentang9

241011 03:03:11 am
justru aku mengenalmu karena teman, awalnya tidak ada rencana untuk dijadikan pacar #tentang9

241011 03:04:39 am
aku mulai menyukaimu bahkan ketika aku menggarap film panjang pertamaku, sangat spesial :) #tentang9

241011 03:08:04 am
cara pendekatan denganmu merupakan cara yang paling berani selama aku mendekati seorang cewek, karena didasari keyakinan kuat terhadapmu #tentang9

241011 03:10:44 am
tanggal jadian yang sama dengna tanggal lahir merupakan keinginan hati yang ingin mnegistemewakan segala tentangmu #tentang9

241011 03:12:40 am
terus terang, ditengah perjalanan hubungan ini, sangat berat ketika harus menjalaninya LDR #tentang9

241011 03:15:20 am
kado terhebat adalah ketika kamu mau menerima ajakanku untuk "berkunjung" ke rumahku...wow, it's amazing!!? #tentang9

241011 03:18:03 am
dan itu membuat aku semakin yakin karena hubungan ini sudah mendapat "restu" kedua prangtuaku, bahkan keluarga dekat yang mengenalmu saat itu #tentang9

241011 03:23:33 am
di angka 9 ini. harapan yang ingin aku sampaikan adalah mempertahankan apa yang kita lakukan, saling memahami meskipun butuh adaptasi,sama-sama belajar berpikir bijaksana,itu saja..dan kamu membuat hati ini memiliki pujaan hati yang tidak ada ujungnya, sang pacar sealam raya..I love you :* :* #tentang9



and I'm so speechless :)
I can only said
"you make me love you more and more"
:* -tak terhingga kali-

Senin, 17 Oktober 2011

WAKTUNYA (!)

Bumi ini kapan tua?seolah belum hinggap sehelai putih namun sebenarnya sudah tak bergigi. Tuhan menciptakan kehidupan yang begitu rumit, kadang saya sendiri merasa tidak mampu. Pernah saya menjauhkan diri dan rasanya begitu kosong. Hingga saya sampai pada suatu titik dimana saya merasa hidup sia-sia. Saya menebak apa arti hidup dan makna semua cobaanNya, tapi saya mendapat kebingungan. Dan ketika alam ini beranjak menggulat saya takut. Takut berjumpa dengan Sang Maha memberi kehidupan. Waktu yang Dia berikan tak mampu saya hitung namun saya merasa bisa menghitung hal baik yang telah saya buat. Tuhan, hambamu ini masih pantaskah disebut hamba?

Luka, jatuh, dan sakit bersatu bisa mengalahkan indah, mesra nan bahagia yang juga Dia ciptakan. Duka ini mendalam melihat raga yang bergerak menuntun jiwa tak tenag. Pilu. Hambar. Rasanya, belum terungkap cinta pada Tuhan. Rindu sekali dengan jabatan tanganMu di sela keraguanku. Rindu akan sentuhan lembutMu di antara keresahanku. Dan ridhoMu yang menyelip di sela kerjakerasku.

Tuhanku sayang
hambamu ini apa masih pantas disebut hamba?
Karena jiwa tak lagi memandu raga bergerak maju mendekatiMu.
Saya mencari ketenangan dalam keramaian
mencari keindahan dalam keterpurukan

tanpa saya tahu, untuk apa (?)

bila sudah waktunya mendekat,izinkan hamba Tuhan dalam keadaan bersama orang-orang tercinta
:)

Jumat, 14 Oktober 2011

GEMPA TAK BERTUAN

Kemarin, 13 Oktober 2011
Jember diguncang hebat. Semuanya heboh bukan main, panik, bukan main, semuanya serba bukan main. Pertama kalinya aku merasakan bumi seakan meregangkan sedikit tubuhnya. Kacau. Saat itu aku sedang menikmati kuliah sambil mengedit screenplay, dan ketika suasana serba berlarian itu hanya ctrl+s yang teringat dikepalaku. hhe. Andai Tuhan tak berbaik hati apa jadinya aku disana?
Baru kemudian aku sadar, segalanya bisa terjadi tiba-tiba. Namun entah mengapa masih menjauhkanku dengan Dia-ku tersayang. Tuhan yang memberiku asupan nafas. Itulah yang membuat tekadku semakin kuat. Tuhan bukan sembarangan memilih kita menjalani jalur takdirNya. Pantaskah kita menyepelekan bahka tidak mengganggapNya ada. Dia begitu dekat hingga hembusan nafasNya 'harusnya' terasa.
Namun manusia selalu melangkahi apa yang sudah mereka tahu itu benar. Maka Tuhan pun Maha penerima taubat. Sungguh bahagia menjadi anak Adam dan Hawa.


Berdedikasilah bukan hanya untuk orang lain atau organisasimu, melainkan terhadap dirimu sendiri .
:)

Sabtu, 08 Oktober 2011

DEWASA

Apakah dewasa itu pilihan?
Umur bukan penentu dari sebuah kedewasaan, tentu kalimat itu sering kita dengar. Mengukur kedewasaan tidak bisa kita lakukan sendiri. Kita butuh orang lain sebagai parameter tingkah laku kita. Sebuah diskusi mengajari saya arti dari kedewasaan. Dewasa berarti mampu menyelesaikan masalah dengan bijaksana. Sederhana memang kalimatnya, namun aplikasinya begitu rumit. Zaman yang berubah menuntut banyak softskill. Sehingga metode pembelajaran pun seharusnya berevolusi. Kebanyakan kita menganggap suatu kebiasaan adalah kewajiban sehingga kita melakukannya berulang-ulang. Dewasa menganjurkan kita untuk berpikir tidak hanya meniru. Mengajari kita berkreasi tidak hanya berbicara. Mengajari kita memahami tidak hanya mengerti. Seseorang menyadarkan saya akan arti dewasa yang sesungguhnya belum saya terapkan. Dewasa berarti tidak menggantungkan diri pada orang lain, sebatas itu yang saya tau sebelumnya. Tapi tidak hanya itu. Terlalu dangkal menilai kedewasaan seperti itu. Seseorang begitu sabar memandu saya menemukan diri saya yang pertama. Seseorang itu memberi saya pengertian untuk berbuat lebih dan mampu menempatkan diri. Begitulah dewasa, semakin besar bertanggungjawab dan konsisten.


Bermasyarakatlah dan pahami arti kedewasaan.